![]() |
Dipasang Garis Polisi, Kosan Tempat Penemuan Mayat |
Ciamis - RIN
Sesosok mayat yang diduga berjenis kelamin perempuan ditemukan warga di kamar kos kosan yang berlokasi di lingkungan Pabuaran, RT 01/22, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Kamis (17/4/2025) malam.
Awalnya, salah seorang penghuni kosan, Niar (25) yang mencium bau menyengat setelah pulang ke kosan sekitar waktu magrib.
Niar kemudian menghubungi pemilik kos yang sedang berada di Bandung, kemudian pemilik kos mengutus temannya untuk mengecek lokasi, namun karena bau menyengat, yang teman pemilik kos enggan melihat langsung ke kamar.
Akhirnya, dia menghubungi petugas damkar, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
“Saya tinggal sendiri, nggak lihat apa-apa, cuma baunya aja yang menyengat,” ujar Niar.
Menurut keterangan Niar, justru yang menghuni kamar kos tersebut adalah laki-laki dan diketahui tinggal sendirian.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Dani (43), mengaku bahwa penghuni kos tersebut belum terdata di lingkungannya karena baru ngekos sekitar satu bulan.
“Saya tidak pernah melihat atau berinteraksi langsung dengan penghuni kosan itu. Saat saya ke lokasi, kamar sudah dalam kondisi terbuka karena didobrak,” ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Carsono,menjelaskan jenazah ditemukan dalam kondisi tubuh sudah membengkak dan terdapat dugaan lilitan lakban di tubuh korban.
Petugas langsung membawa jenazah ke RSUD Ciamis untuk penanganan lebih lanjut serta menunggu proses otopsi.
Kemungkinan besar, proses forensik juga akan dilakukan di RSUD Kota Banjar untuk memperjelas penyebab kematian.
“Belum bisa dipastikan apakah ini pembunuhan atau bukan. Kami masih dalami dan menunggu hasil forensik. Tim juga masih melakukan olah TKP,” ungkap AKP Carsono saat dihubungi, Jumat (18/4/2025) dini hari.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan menggali keterangan dari beberapa saksi, termasuk penghuni kos lainnya.
Dugaan sementara ada dua orang yang mungkin terlibat, namun hal ini masih dalam proses pendalaman.
“Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar kasus ini segera terungkap,” tutup Carsono.
(***)