![]() |
Karikatur hanya pelengkap brita saja |
Kuningan RIN-
Sungguh sangat memprihatikan saat ini terjadi pola baru di mana hampir setiap dugaan pelanggaran wartawan sering kali dibenturkan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam beberapa kasus. Hal ini telah memicu kekhawatiran tentang independensi wartawan dan peran LSM dalam mengawasi kegiatan pers.
Menurut informasi yang di himpun media ini dari sejumlah wartawan, salahsatunya Robi yang biasa melakukan kegiatan jurnalis nya di wilayah Priangan Timur, menurut nya kegiatan wartawan seperti peliputan berita, wawancara, dan investigasi sering kali dihadapkan pada kritik dan sanggahan dari LSM. Hal ini telah menyebabkan wartawan merasa terintimidasi dan tidak dapat menjalankan tugasnya dengan bebas.
"Sekarang mah pusing kang di lapangan tuh , hampir setiap menyikapi permasalahan yang dihadapi atau dugaan kasus,pasti ujung ujungnya di hadapkan dengan oknum ormas atau LSM, yang dari pada ribet dan untuk kondusifitas dan keselamatan akhirnya kita biarkan saja dugaan planggaran terus terjadi," kata Robi melalui sambungan telepon pribadi nya , Selasa pagi (18/3/2025) waktu makan sahur.
Dia berharap bahwa kegiatan wartawan dapat dihormati dan dijaga independensinya, serta LSM dapat menjalankan perannya dengan profesional dan tidak mempengaruhi kegiatan wartawan.
" Bagusnya kita saling menghargai khan sama sama punya pungsi sosial kontrol, ya bersinergi saja , masa mau membela yang diduga melakukan pelanggaran, apalagi pelanggaran nya berpotensi merugikan uang rakyat, atay negara ya kang ? ," tambah Robi dengan nda sedikit bertanya
"Intinya Kita berharap bahwa pola ini dapat diubah dan wartawan dapat menjalankan tugasnya dengan bebas dan independen, tanpa harus dibenturkan dengan LSM" pungkasnya.(Fulls)