![]() |
Kabid Deni saat kegiatan menabur benih ikan oleh Bupati Kuningan |
Kuningan RIN-
Menindak Lanjuti atensi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tentang Budi daya Ikan Dewa, Dinas Perikanan dan Peternakan, Melalui Kepala Bidang Perikanan, Deni, mengatakan, sejauh ini pihaknya tengah berupaya untuk melestarikan Budi daya ikan tersebut.
Menurutnya, sejauh ini ada sekitar enam titik yang sedang diupayakan. Meski dalam hal ini diakuinya ada beberapa kelompok masyarakat tertentu yang kurang respon dalam hal tersebut.
“Sejauh ini kami terus berkoordinasi, dan menjelaskan bahwa tujuan kami baik. Alhamdulillah ada sekitar enam titik yang sedang difokuskan,” katanya.
"Harapannya kedepan Kuningan jadi Lumbung budidaya ikan Dewa, dan tetap menjaga kearifan lokal, karena tidak semua desa yang ada ikan Dewa menerima, kita terus berkoordinasi dengan baik, karena teman teman di desa sangat menjaga history itu sehingga agak berat mereka memberikan izin," papar Kabid Perikanan
"Kita ingin bibit indukan nya dari desa setempat, kalau di desa Cibulan,ya induknya dari Cibulan, begitu juga di titik yang lain , " tambahnya
Ikan ini menjadi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Kuningan.
Seperti diketahui, bawa sejumlah tempat wisata di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memiliki ikon menarik diantaranya Ikan Dewa yang menjadi masyarakat. Ikan Dewa dikenal juga sebagai Ikan Kancra Bodas atau Ikan Mahseer, panjangnya bisa mencapai 75 sentimeter lebih.
Salah satu sisi menariknya, jenis ikan ini dianggap sebagai ikan dikeramatkan sebagian masyarakat. Namun demikian, banyak juga yang mencoba membudidaya Ikan tersebut, termasuk Dinas Peternakan dan Perikanan, kata Deni, mencoba untuk mengarahkan masyarakat agar membudidayakan ikan kebanggan tersebut.
Sedikit mengenai ciri khas ikan Dewa. Ikan Dewa ini bersisik besar dan kepala mirip Ikan Mas. Habitat Ikan Dewa memiliki karakteristik yaitu pada sungai-sungai berarus mulai dari pegunungan hingga dataran tinggi.
Adapun wilayah sebaran Ikan Dewa meliputi Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Khusus di Kuningan sendiri, Ikan Dewa hidup di kawasan TNGC yaitu Cibulan, Pemandian Cigugur, dan Balong Dalem yang merupakan wilayah parsial kawasan TNGC.
Ikan ini sebenarnya ada di sejumlah wilayah di Indonesia bahkan di sejumlah negara di Asia, seperti India, Thailand, Malaysia, Cina, Filipina dan negara asia lainnya dengan jumlahnya yang berbeda-beda.
Dianggap Ikan Keramat
Ikan dewa oleh sebagian orang kuningan dianggap sebagai ikan keramat kaitannya dengan sejarah tertentu. Menurutnya, hal itu kemungkinan untuk menjaga kelestarian dari ikan tersebut.
Warga Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, beberapa tahun lalu sempat dihebohkan oleh kematian puluhan ikan dewa yang ada di objek wisata Cibulan Kuningan.
Salah seorang penggemar ikan memperkirakan, kematian puluhan ikan tersebut diduga disebabkan oleh dua kemungkinan. Pertama, adanya perubahan suhu air dan kemungkinan kedua akibat keracunan pakan.
"Pengalaman saya selama membudidaya ikan kancra, faktor kematian ikan itu disebabkan kalau tidak oleh pengaruh suhu atau dari pakannya," terangnya.
Dia pun memiliki alasan atas dugaannya itu. Pasalnya, para pengunjung disana dibebaskan untuk memberikan pakan ikan dengan makanan yang dibawanya.
"Berdasarkan pengalaman saya waktu kesana (Objek Wisata Cibulan), para pengunjung itu bisa ngasih makan dengan roti dan makanan ringan lainnya, sementara makanan makanan itu kita tidak tahu apakah cocok untuk ikan-ikan itu atau tidak, saya kuat menduga kematian ikan disebabkan oleh pakan," paparnya.
(Red..)