![]() |
Gambar ilustrasi bidan lagi praktek |
Baru baru ini publik di kagetkan terkait dugaan ada penjualan jasa aborsi yang diduga dilakukan oleh oknum salah seorang seorang bidan berinisial TN warga Kabupaten Kuningan.
TN diduga menjual jasa aborsi ilegal . Dugaan ini muncul setelah adanya informasi dari masyarakat dan tersebarnya player dengan tema menawarkan jasa aborsi pada .Sabtu, (18/01/2025) sekitar pukul 21.00 lalu, yang sempat menggegerkan masyarakat Kuningan
Menurut informasi yang diperoleh dari narasumber berinisial K.I dengan penuh keyakinan , bidan yang bersangkutan diduga telah menjual jasa aborsi kepada beberapa pasien dengan biaya yang cukup mahal. Pasien tersebut diduga telah melakukan aborsi dengan cara di beri obat khusus.
TN diduga sangat mudah mendapatkan obat khusus tersebut dari apotek, dengan dalih untuk memenuhi kebutuhan obat di puskesmas tempat dia bertugas,sehingga pihak apotek tidak terlalu teliti dalam melayani TN untuk menebus obat (biarpun tanpa resep dokter....red)
" Pokoknya kalau di pinta adu data atau bukti dan saksi dugaan tersebut saya siap 100 % ," tegas narasumber berinisial K.I. menjawab pertanyaan wartawan
" Terkait informasi dari yang diduga pengguna jasa bukan ke saya aja tetapi ke beberapa orang, dia yang bongkar aibnya sendiri ," ucapnya
Sementara TN si terduga plaku waktu di konfirmasi , Sabtu (1/2/2025) di rumah kediaman nya dengan tegas mengelak, menurutnya itu nggak mungkin masalah aborsi di iklan kan di medsos.
" Kalau saya suka praktek abossi nggak mungkin saya sholat , lagian coba dimana tempatnya disini nggak ada ," tegasnya dengan nada tinggi didampingi sangsuami dan Dua orang temannya
Lebih jauh dia menjelaskan bahwa dirinya sudah banyak di datangi wartawan menanyakan hal tersebut
" Itu informasi tidak benar (hoax..red), mungkin masalah urusan pribadi jadi dia( nara sumber yang ia curigai...red) terus menyebar informasi informasi yang nggak benar," tambahnya
Hal senada di ungkapkan sang suami TN, berinisial IA, menurut nya itu adalan informasi hoax dan ada kaitannya dengan urusan dendam pribadi.
" Yang jelas itu informasi hoax dan mungkin berawal dari rasa dendam pribadi, mungkin media juga bisa menilai, tingkat keakuratan informasi , dan bukti bukti nya apa, " katanya
A.I juga berharap terkait masalah ini sudah nggak perlu di perpanjang karena menurut nya itu informasi jelas hoax
Di tempat terpisah salah seorang pembina forum sejumlah wartawan A ,Suhandi mengatakan , hal itu harus di dalami secara mendalam karena dugaan permasalahan cukup besar.
" Intinya hal itu mungkin salah mungkin juga benar , yang jelas nggak bakalan ada asap kalau tidak ada api ," paparnya
Sampai brita ini di munculkan tim media belum mendapatkan tanggapan dari pihak kepala puskesmas tempat TN bertugas di wilayah Plered dan Dinas kesehatan Cirebon.
Bersambung ke edisi b
erikutnya ( red /tim )