Notification

×

Iklan

Iklan



WANGI JASAD PEMUDA YANG MENINGGAL KARENA FITNAH

Sabtu, 25 Januari 2025 | Januari 25, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-25T12:22:45Z

Cerita Hidayah Ini Terinspirasi Dari Kisah Nyata Semoga Bermanfaat 

Gambar Hanyalah Ilustrasi 

IKHSAN adalah seorang pemuda yang jujur, polos dan lugu. Anak tunggal FATIMAH penjual nasi uduk yang telah lama ditinggal mati suaminya. FATIMAH sangat bangga pada putranya yang selalu berbakti kepada orang tua. Setiap pagi, sebelum ibunya bangun, IKHSAN telah memasak nasi uduk dan mempersiap-kan segala keperluan sang ibu untuk berjualan. Setelah itu barulah IKHSAN berkeliling kampung menjual sayuran. Karena kejujurannya sayuran yang dijualnya dengan cepat habis diserbu oleh ibu-ibu langganannya.

Siang harinya, jika ada yang butuh tenaganya IKHSAN selalu siap membantu. Seperti membetulkan genteng rumah yang bocor, membetulkan pompa air milik warga yang rusak, dan lain sebagainya. Berapapun upah yang diberikan selalu diterimanya dengan ikhlas.

Selain giat dalam bekerja, IKHSAN tak melupakan kewaji-bannya beribadah, sebagai rasa syukurnya kepada sang Pencipta. Dan satu hal yang menjadi kebiasaan yang utama dari IKHSAN adalah selalu mengingatkan siapapun yang ditemuinya untuk melakukan amal kebajikan dan melarang orang untuk berbuat kerusakan (amar ma’ruf nahi mungkar), tentunya dengan cara yang baik dan sopan.

Kebiasaannya dalam menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar ini membuat orang-orang ada yang suka, tapi juga banyak yang tidak suka. Diantara yang tidak suka bahkan sangat membencinya adalah BASTIAN, seorang preman yang selalu membuat keonaran serta suka melakukan perbuatan maksiat. 

Pada suatu ketika, IKHSAN memergoki BASTIAN yang tengah memalak seorang ibu. IKHSAN pun langsung menolong ibu itu dan menegur serta menasihati BASTIAN agar menghentikan kebiasannya memalak orang. Masih banyak pekerjaan halal yang bisa dilakukannya. Dinasihati seperti itu BASTIAN tak terima dan hendak memukul IKHSAN, tapi malah dia sendiri yang terjerambab ke tanah. BASTIAN merasa dipermalukan didepan orang banyak. Diam-diam, ternyata IKHSAN memiliki ilmu bela diri yang cukup lumayan. Sejak saat itulah BASTIAN jadi benci pada IKHSAN.

Sebenarnya warga kampung sudah muak pada BASTIAN yang selalu membuat keonaran dan mengganggu orang lain. BASTIAN sering mengajak teman-temannya untuk mabuk-mabukan, berjudi di sembarang tempat hingga larut malam yang tentu saja membuat warga yang seharusnya bisa beristirahat dengan tenang jadi terganggu. Namun tak satupun yang berani menegurnya. RUMANAH, sang istri bukannya tak pernah mengingatkan suaminya itu. Tapi setiap nasihat dan teguran yang disampaikannya selalu dibalas dengan perbuatan kasar BASTIAN. Bahkan uang tabungan dan perhiasan RUMANAH, habis dipertaruhkan dimeja judi dan buat nyawer seorang penyanyi dangdut di sebuah cafe yang bernama MARLINA. RUMANAH pun tahu kalau BASTIAN punya affair dan sering menginap di rumah penyanyi dangdut itu. RUMANAH hanya bisa pasrah dan sabar. Hanya do’a yang selalu dipanjatkan dengan harapan suatu saat BASTIAN bisa berubah menjadi suami yang baik. Satu-satunya orang tempat RUMANAH mengadu hanyalah Ust.ZAKARIA yang kemudian segera menasihatinya. Tentu saja BASTIAN tak berani bertindak gegabah pada ustad yang sangat disegani dikampung. Dia hanya meminta agar ust.ZAKARIA tidak ikut campur urusan rumah tangganya.

MARLINA sendiri sebenarnya tidak begitu suka pada BASTIAN. Baginya laki-laki itu hanya sebagai pelampiasan rasa kesalnya karena cintanya pada IKHSAN bertepuk sebelah tangan. Sudah lama MARLINA menyimpan rasa cintanya pada pemuda itu. Tapi sayang IKHSAN tak pernah sedikitpun menanggapinya. 

Kebencian BASTIAN terhadap IKHSAN semakin lama, kian bertambah. Pemuda itu memang tak pernah berhenti mengingatkan siapapun untuk meninggalkan perbuatan sia-sia, terlebih lagi maksiat. Usaha pemuda itu ternyata ditanggapi positip oleh ketua RT yang lantas bersama warga dan juga Ust.ZAKARIA segera membongkar tempat-tempat yang biasa dipakai nongkrong anak muda. 

Dibongkarnya tempat nongkrong itu membuat KEMAL dan SANUSI, dua anak muda yang biasa nongkrong dan mengganggu orang-orang jadi jengkel. Keduanya jadi marah pada IKHSAN dan berniat untuk membalas dendam. Tapi ketika diingatkan oleh BASTIAN kalau IKHSAN punya ilmu bela diri, kedua pemuda anak nongkrong itu jadi keder. Akhirnya atas saran BASTIAN, mereka beralih dengan menteror FATIMAH, ibunya IKHSAN. SANUSI dan KEMAL mencegat FATIMAH di jalan dan mengacak-acak nasi uduk yang hendak dijualnya. BASTIAN sendiri juga ikut membantu mengancam FATIMAH dengan melarangnya berjualan. Atas kejadian yang menimpa dirinya itu, FATIMAH menasihati IKHSAN agar tidak mengusik mereka. Tapi IKHSAN tetap teguh dengan pendiriannya, bahwa amar ma’ruf nahi mungkar harus tetap dilakukan. Lagi pula tokh dirinya hanya mengingatkan, tidak pernah memaksa mereka. Hal itu sesuai dengan pesan Ust.ZAKARIA, bahwa manusia harus saling menasihati tentang kebaikan dan dengan cara yang baik. Adapun soal Rezeki, IKHSAN yakin ALLAH, SWT pasti akan memberikannya dengan cara lain dan melalui arah yang tak disangka-sangka.

Keteguhan IKHSAN untuk terus mengingatkan orang-orang berbuat baik membuat BASTIAN semakin bertambah jengkel. Kebencian BASTIAN sampai pada puncaknya ketika pemuda itu menggagalkan niat busuknya yang ingin “mengganggu” (memperkosa) ROSDIANA, seorang gadis desa yang sebenarnya masih terhitung sepupu RUMANAH. BASTIAN pun bertekad untuk menghabisi IKHSAN. Untuk melaksanakan niatnya itu, BASTIAN dengan menghasut dan memanas-manasi SANUSI dan KEMAL.

Singkat kata, BASTIAN, SANUSI dan KEMAL akhirnya sepakat untuk menjebak IKHSAN dengan memanfaatkan MARLINA. Sebelumnya BASTIN pernah melihat MARLINA yang sedang berusaha menggoda IKHSAN, tapi gagal. Dari situ BASTIAN tahu kalau MARLINA ada hati terhadap IKHSAN. Awalnya MARLINA tak mau membantu, tapi karena terus didesak dan ditambah BASTIAN yang mulai mengung-kit-ungkit jasanya yang pernah menyelamatkannya dari razia satpol-PP, akhirnya MARLINA tak bisa menolak.

MARLINA menemui IKHSAN, minta tolong untuk memperbaiki pompa airnya yang rusak. ROSDIANA mengingatkan IKHSAN agar tidak menanggapi perempuan yang dikenal nggak bener itu. ROSDIANA khawatir terjadi sesuatu pada pemuda yang dicintainya itu. Namun IKHSAN berpandangan bahwa siapapun yang butuh bantuan harus dibantu, tak peduli apakah dia orang baik atau jahat.

Apa yang dikhawatirkan ROSDIANA jadi kenyataan. Diam-diam BASTIAN, SANUSI dan KEMAL sudah menghasut warga dengan mengatakan kalau saat ini IKHSAN, pemuda yang mereka kenal baik dan sholeh ternyata bejat. Buktinya saat ini tengah berduaan dengan MARLENA si penyanyi dangdut itu. Penasaran ingin membuktikan kebenaran berita itu, para warga pun mengepung rumah MARLENA.

IKHSAN sendiri kaget, karena pompa air yang katanya rusak ternyata tidak apa-apa. Pemuda lugu itu semakin kaget ketika MARLENA malah menggoda dan memaksanya untuk berzinah. Tentu saja IKHSAN menolak keras keinginan perempuan tersebut. MARLENA mengancam akan teriak dan menuduh kalau IKHSAN ingin memperkosanya. Pasti semua warga kampung akan berdatangan dan menghakiminya. IKHSAN jadi bingung, kondisinya seperti telur diujung tanduk. Akhirnya IKHSAN mengungkapkan kesediaannya mengikuti keinginan MARLENA. Tapi sebelumnya dia ingin mandi dulu agar terlihat lebih bersih dan wangi. Merasa jebakannya hampir berhasil MARLENA senang dan mempersilahkan IKHSAN untuk mandi. Kebetulan kamar mandinya berada di belakang rumah. IKHSAN berharap bisa kabur lewat belakang, tapi ternyata tembok yang membatasi halaman belakang rumah itu cukup tinggi. IKHSAN tak bisa melompatinya. Ditengah kepanikannya, IKHSAN mendapat akal begitu melihat kandang ayam di pojok halaman.

MARLENA yang gembira karena akhirnya bisa menaklukan IKHSAN berubah kaget ketika melihat kemunculan pemuda itu dengan sekujur tubuh penuh kotoran ayam yang baunya sangat busuk. Sontak MARLENA teriak-teriak mengusir IKHSAN. Teriakan itu ditanggapi oleh BASTIAN sebagai kode yang lantas menggerakkan masa untuk menggerebek. Saat yang bersamaan, IKHSAN juga keluar dari rumah itu. Para warga yang semula ingin menghakimi IKHSAN jadi mundur begitu melihat sekujur tubuh pemuda itu yang berlumuran kotoran ayam dan berbau busuk. Mereka tak mau mendekati IKHSAN. Akhirnya hanya BASTIAN, SANUSI dan KEMAL lah yang mengejar. Setelah terjadi kejar-kejaran, IKHSAN pun tertangkap. Ketiga orang itu langsung melampiaskan dendam mereka dengan menghajar IKHSAN secara membabi buta. Akibatnya IKHSAN terkapar tak berdaya dengan tubuh penuh luka dan berlumuran darah. Beberapa warga bersama Pak RT dan Ust.ZAKARIA datang terlambat dan mendapati IKHSAN yang sudah tewas karena kehabisan darah.

Ust.Zakaria dan pak RT tak percaya kalau IKHSAN telah berzina. Menurut mereka hanya perempuan nggak waras yang mau diajak berzina oleh pemuda yang berlumuran kotoran ayam yang bau seperti ini. Namun Bastian dan yang lainnya bersikukuh kalau IKHSAN memang telah berzinah. Bahkan BASTIAN menghasut warga untuk membakar jasad IKHSAN agar tidak bikin sial buat kampung. Tapi Ust.ZAKARIA yang didukung pak RT tetap akan memperlakukan jasadnya dengan layak. BASTIAN jengkel dan menantang Ust.ZAKARIA. Silahkan bersihkan mayatnya, pasti akan tetap bau.. tidak akan jadi wangi.

Keanehan terjadi ketika Ust.ZAKARIA membersihkan semua kotoran di Jasad IKHSAN dan siap memandikannya, tiba-tiba jasad pemuda itu mengeluarkan bau yang sangat wangi. Bau wangi yang belum pernah ada. Seketika seluruh kampung pun gempar.

BASTIAN yang mendengar kabar itu jadi gemetar ketakutan. Dan sang biduanita yang juga ketakutan akhirnya membeberkan semuanya. Biduanita itu menceritakan semua kejadian yang sesungguhnya bahwa dia dipaksa BASTIAN untuk menjebak IKHSAN. Tak berapa lama kemudian FATIMAH datang bersama ROSDIANA, melaporkan perbuatan suaminya itu yang hendak memperkosa ROSDIANA. BASTIAN tak bisa berkutik lagi. Akhirnya bersama SANUSI dan KEMAL, BASTIAN diserahkan ke pihak berwajib untuk mempertanggung-jawabkan perbuatan mereka.

Sementara bau wangi yang berasal dari jasa IKHSAN tetap tercium selama tujuh hari tujuh malam selepas pemuda itu dikubur. FATIMAH sedih tapi juga gembira karena yakin kalau mendiang putranya kini telah dijamin masuk surga, terbukti dengan bau wangi yang tak hilang itu. Disamping itu, ROSDIANA meminta agar dirinya dianggap sebagai anak oleh FATIMAH dan bersedia membantu wanita tua itu berjualan. Bahkan Pak RT dan warga ikut membantu FATIMAH dengan membuatkan kios yang layak untuknya berjualan nasi uduk. Karena dibantu ROSDIANA, dagangan FATIMAH pun jadi lebih laris dari sebelumnya. Inilah rezki dari ALLAH dari arah yang tak disangka-sangka seperti yang pernah diucapkan oleh putranya itu.

S E L E S A I

Pengarang  cerita Abun Burhanudin 

×
Berita Terbaru Update