Kuningan RIN-
Sekitar 600 siswa SMKN 5 Ciawi Kabupaten Kuningan dari berbagai jurusan mengikuti kegiatan salah satu program sekolah Kunjungan industri dari bidang Hubungan Industri ( Hubin ) untuk mengunjungi ke berbagai tempat perusahaan.
Kegiatan tersebut dalam rangka penambahan pengetahuan yang bisa dilihat secara langsung oleh para siswa dari perusahaan yang dikunjungi dengan didampingi para sejumlah guru program pendidikan, bidang kesiswaan dan juga para wali kelas.
Namun dari kegiatan tersebut banyak menimbulkan berbagai pertanyaan, pasalnya kegiatan yang dilaksanakan untuk satu jurusan durasi kunjungan ke perusahaan sekitar satu jam dan selebihnya dilakukan untuk mengunjungi tempat lain yang notabene tidak ada korelasi dengan perusahaan.
Seperti yang telah dilakukan dengan salah satu jurusan TSM yang berkunjung ke perusahaan yang ada di wilayah jakarta.
Dengan jadwal jam 10 pada hari kunjungan.
Kunjungan tersebut di kenakan biaya sebesar Rp. 580.000/ siswa .
Dalam kunjungan ke Jakarta pemberangkatan Senin 13 /01/25 Jam 11 malam dan sesuai roundown rombongan tiba di masjid Istiqlal sekitar jam 04 WIB, kemudian sesuai jadwal , rombongan siswa datang ke perusahaan untuk melihat kegiatan secara langsung selama kurang lebih 1,5 jam ,setelah itu rombongan menuju tempat lain.
Untuk informasi , kunjungan dilakukan ke perusahaan dilaksanakan dalam satu hari untuk setiap jurusan ada yang ke Bandung dan Jakarta dengan menggunakan mobil 9 bus yang disediakan dari EO Elang Tour .
Bidang Hubin ibu Iseutrisiana di dampingi bidang kurikulum dan kaur Tu ketika dikonfirmasi oleh awak media ini menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini oleh komite sekolah, pihak sekolah tidak ikut campur masalah biaya .
Sementara itu Bidang Kurikulum Tata membenarkan adanya kunjungan industri karena masuk dalam kurikulum siswa, namun pelaksanaan berdasarkan persetujuan orang tua siswa dan sifatnya tidak memaksa, artinya jika orang tua siswa tidak menyetujui maka kunjungan industri tidak akan dilaksanakan.
Lain halnya dengan keterangan kaur TU , Sumartono., Dia menyayangkan kepada orang tua siswa yang tidak berani menyampaikan keberatan.hal ini ketika di undang rapat .
" Kenapa baru sekarang ada persoalan , seharusnya orang tua siswa menyampaikan keberatan pada waktu rapat " ucapnya pada media ini Kamis 23/01/2025.
Di lain tempat , pengamat pendidikan, Abun menyayangkan anggaran untuk kunjungan industri terlalu besar di tanggung orang tua siswa apalagi di saat ini ekonomi lagi tidak baik , hal ini bisa jadi diduga jadi ajang bisnis dengan meraup jutaan rupiah.
" Karena berdasarkan estimasi jumlah siswa hampir 600 dikali 580.000 bisa mencapai hampir 364 .juta.
Sedangkan untuk biaya mobil paling 90 juta, untuk biaya makan Rp 60 juta, terus yang lainnya untuk apa " . ? Tanyanya.
Apalagi menurut keterangan EO Budiyanto, bahwa pihaknya sangat wajar sebagai perusahaan ya orientasinya keuntungan.
*Bersambung ke edisi berikutnya*